Facebook Meluncurkan Aquila Solar Powered Drone

Facebook Meluncurkan Aquila Solar Powered Drone Untuk Internet Access

Kebutuhan akan akses internet bagi seluruh masyarakat dunia merupakan issue yang besar saat ini, bukan hanya untuk mengakomodir hak sebagai masing - masing individu untuk mendapatkan informasi secara bebas, tetapi juga dibalik itu semua terdapat kepentingan bagi pelaku bisnis untuk selalu mengembangkan jangkauan bisnisnya terhadap konsumen mereka agar bisnis dapat berjalan dengan baik dan berjangka panjang. Tantangannya adalah, apakah semua orang di berbagai daerah bahkan pelosok dapat mengakases internet dengan baik karena ini tentu saja bergantung pada infrastruktur telekomonukasi di negara tersebut dan juga tantangan geografis yang bisa saja menjadi obstacle bagi sinyal jaringan telekomunikasi yang baik.

Facebook sebagai raksasa dari bisnis social media abad ini, mencoba untuk menjembatani permasalahan terhadap akses internet ini. Beberapa waktu yang lalu pihak facebook telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan meluncurkan drone pertama berskala besar dengan kode nama "Aquila".

Aquila merupakan drone dengan kekuatan tenaga surya yang dapat terbang selama 3 bulan tanpa berhenti. Drone ini menggunakan laser data beam dengan stasiun pusatnya berada di darat. Facebook berencana untuk menggunakan jaringan yang terhubung dari drone untuk menyediakan akses internet ke daerah-daerah pedesaan yang besar. Namun, seperti proyek Internet.org nya, Facebook tidak akan berurusan dengan pelanggan secara langsung, bukan bermitra dengan ISP lokal untuk menawarkan layanan. Facebook vice president of engineering Jay Parikh, mengatakan: "Misi kami adalah untuk menghubungkan semua orang di dunia. Ini akan menjadi kesempatan besar bagi kita untuk memotivasi industri untuk bergerak lebih cepat pada teknologi ini. Foto dibawah ini merupakan poto drone Aquila yang dikembangkan oleh Facebook.

Facebook Meluncurkan Aquila Solar Powered Drone
           Photograph: Reuters

Drone ini dikembangkan selama 14 bulan, menurut Yael Maguire - engineering director of connectivity, bahwa pesawat akan beroperasi antara 60,000ft (18km) dan 90,000ft (27km) di atas ketinggian pesawat komersial, sehingga tidak akan terpengaruh oleh cuaca. Drone akan berada pada ketinggian maksimal pada siang hari dan kemudian akan perlahan menurunkan ketinggian pada malam hari untuk menghemat daya karena tidak menerima sinar matahari. Drone akan diluncurkan dengan bantuan balon helium, untuk kemudian dilepas pada ketinggian yang telah ditentukan. Drone akan terus terbang pada ketinggian tertentu dengan radius yang telah ditentukan untuk mengorbit secara terus menerus selama 90 hari.
Powered by Blogger.